ENERGI_PERUBAHAN.COM, SAMOSIR \||/ SUMATERA UTARA - Sudah jamak terdengar bahwa sebagian masyarakat Kabupaten Samosir merasa kecewa memilih Vandiko Gultom menjadi Bupati Samosir. Mereka tidak ingin lagi memilihnya, seandainya dia masih nekat maju dalam pilkada tahun 2024 ini.
“Pokoknya gantikan!” Tapi “siapa gantinya?” Kedua ucapan itu sering terdengar di warung kopi di Samosir, termasuk di kedai milik Marko Sihotang di Onan Lama, Pangururan.
Itulah pula yang menjadi soal, bahwa hingga saat ini belum terlihat dengan jelas siapa bakal calon (balon) bupati yang cukup kuat untuk melawan Vandiko, yang pada pilkada silam didukung habis-habisan oleh bapaknya, Ober Gultom, pensiunan PNS yang disebut-sebut punya “duit tak-terhingga”.
Menurut Marko Sihotang, mantan pendukung Vandiko Gultom pada pilkada sebelumnya, sungguh tidak mudah bagi politikus mana pun untuk mengalahkan Vandiko pada pilkada 2024 mendatang.
Meskipun begitu, ada sebuah peluang, yaitu melalui PDI Perjuangan, parpol yang meraih suara terbanyak dalam pemilu lalu di Kabupaten Samosir.
“Hanya PDIP dan pendukung fanatik Rapidin yang sanggup mengalahkan petahana. Itu pun kalau PDIP mengusung calon yang tepat dan punya kemampuan logistik yang kuat,” kata Marko di kedainya pada Jumat pagi, 17 Mei 2024, ketika berbincang dengan sejumlah wartawan usai kedatangan Freddy Situmorang, balon Bupati Samosir yang telah mendaftarkan diri ke PDIP.
Rapidin yang dimaksud Marko adalah Rapidin Simbolon, mantan Bupati Samosir yang baru terpilih menjadi anggota DPR RI dari PDIP, yang punya massa pendukung yang solid di Kabupaten Samosir.
Marko Sihotang mengatakan apabila nantinya PDIP mengusung Freddy Situmorang, maka pendukung fanatik Rapidin pun akan otomatis mendukung Freddy.
“Kalau itu terjadi, kami akan mendukung PDIP demi memenangkan Freddy. Yang penting Samosir menjadi lebih baik, dan itu hanya bisa terjadi jika bupati diganti dengan pemimpin yang lebih paham regulasi,” kata Marko.
Freddy Situmorang, yang berlatar belakang pengacara, dengan serius mendengarkan ucapan Marko. Begitu juga ketika seorang warga yang duduk di sebelahnya menyampaikan keluhan dan sekaligus harapan kepada Freddy.
“Kamilah yang dulu mendukung Vandiko. Tapi sekarang kami malu kepada warga yang dulu kami ajak untuk memilihnya. Mereka juga kecewa karena masyarakat luas sudah tahu kebobrokan pemerintahan saat ini. Terlalu banyak bohongnya,” kata warga itu.
Dalam bincang-bincang pagi hari itu di kedai Marko, sejumlah warga silih berganti menyampaikan pendapatnya, hingga Freddy tidak sempat menanggapi satu demi satu. Namun, dia tetap dengan serius menyimak setiap ungkapan warga, yang kadang diucapkan dengan bahasa emosional karena mereka amat kecewa kepada Bupati Vandiko Gultom.
Pada kesempatan lain kepada pers, Freddy Situmorang mengucapkan terima kasih atas dukungan warga kepada dirinya.
“Kehormatan bagi saya mendapat sambutan dari warga Pangururan pagi hari ini. Dengan dukungan rakyat Samosir, kita yakin menang pada pilkada mendatang,” katanya.
(Penulis: Hayun Gultom, seorang jurnalis yang kritis terhadap birokrasi dan pemerintahan)